Bukit Cubung, sebagai salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Kalurahan Jatirejo, Lendah, Kulon Progo, terus berbenah. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menjadikan Bukit Cubung sebagai ruang wisata edukatif yang menyatu dengan alam dan budaya lokal. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Mbangun Desa 2025, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan pendampingan intensif dalam pengelolaan Ekoeduwisata di Bukit Cubung.

Kolaborasi Strategis untuk Pengembangan Wisata Berbasis Edukasi

Tim dosen dan mahasiswa dari UNY, khususnya dari FMIPA, hadir langsung di Bukit Cubung untuk mendampingi masyarakat dalam merancang dan mengembangkan konsep wisata yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga nilai edukatif dan pemberdayaan lokal. Pendampingan ini menjadi bagian dari upaya UNY dalam mewujudkan tridarma perguruan tinggi, sekaligus mendukung visi pembangunan desa berbasis potensi dan kearifan lokal.

Ecoprint: Kreativitas Alam untuk Edukasi dan Outbound

Salah satu pelatihan unggulan dalam program ini adalah pembuatan ecoprint, teknik mencetak motif alami dari daun dan tanaman lokal ke media kain. Tanaman yang tumbuh di sekitar Bukit Cubung dimanfaatkan sebagai bahan utama, menjadikan ecoprint bukan hanya produk kreatif, tetapi juga sarana edukasi tentang keanekaragaman hayati dan pelestarian lingkungan.

Menariknya, hasil ecoprint ini dirancang untuk menjadi bagian dari materi outbound yang telah dimiliki oleh Resto Bukit Cubung. Dengan pendekatan ini, wisatawan tidak hanya menikmati kuliner dan panorama alam, tetapi juga terlibat dalam aktivitas kreatif yang memperkaya pengalaman wisata mereka.

Sinergi Menuju Desa Wisata Berkelanjutan

Kerjasama antara UNY dan BUM Desa Binangun Jati Unggul merupakan contoh nyata sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam membangun desa wisata yang berkelanjutan. Melalui pelatihan, pendampingan, dan penguatan kapasitas lokal, Bukit Cubung diharapkan mampu menjadi model ekoeduwisata yang menginspirasi daerah lain.

Program PkM Mbangun Desa 2025 ini tidak hanya menumbuhkan potensi ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan semangat gotong royong masyarakat. Bukit Cubung bukan sekadar destinasi, melainkan ruang belajar bersama yang hidup dan berkembang.



0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *